-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan utama destop

Iklan Utama

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Wapres Apresiasi Kerja Keras Bersama Pembangunan Huntap Dan Huntara di Lumajang

Kamis, 02 Juni 2022 | 19:40 WIB Last Updated 2022-07-20T11:19:14Z
Wapres RI KH. Ma'ruf Amin saat meninjau hunian tetap (huntap) dan hunian sementara (huntara) di lahan relokasi untuk warga terdampak bencana erupsi Gunung Semeru

Lumajang - Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Ma'ruf Amin mengunjungi lokasi pembangunan hunian tetap (huntap) dan hunian sementara (huntara) bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro, Lumajang, Kamis (02-06-2022).


Pada kesempatan ini, Wapres mendengarkan paparan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia Iwan Suprijanto terkait perkembangan pembangunan dan penyediaan kebutuhan pokok di relokasi tempat tinggal.


“Huntap 1951 unit seluruhnya sudah 100 persen terbangun per-hari ini. Unitnya sudah selesai. Penempatan lahan telah mendapat rekomendasi dari Badan Geologi, BNPB dan BMKG, menjadi smart village menggunakan teknologi riset rumah tahan gempa”, papar Iwan.


Kedepan, Ia menyampaikan bahwa setelah infrastruktur fisik bangunan selesai, akan dilanjutkan dengan program pemberdayaan ekonomi masyarakat.


“Sekarang ini fokus menjadikan infrastrukturnya. Berikutnya kami fokus konsep pemberdayaan ekonominya”, ungkap Iwan.


Menanggapi hal tersebut, Wapres pun mengungkapkan apresiasinya atas upaya keras yang dilakukan semua pihak dalam percepatan penanggulangan bencana erupsi Gunung Semeru.


“Alhamdulillah kalau begitu kita bersyukur ya”, kata Ma'ruf Amin.


Saat dialog dengan warga Ma'ruf Amin juga berjanji akan membuatkan sertifikat rumah asalkan tidak dijual, hal itu demi kenyamanan warganya.


"Akan kami buatkan, asalkan jangan dijual", ujarnya.


Pemerintah menargetkan pembangunan huntap dan huntara tuntas dalam tiga bulan kedepan. Total bangunan 1.951 huntap maupun huntara dilahan seluas 81 hektar dan akan ditempati sekitar 4 ribu jiwa.


“Kepala BNPB dan semua berusaha keras sehingga bisa terlaksana tempat yang bersih. Huntapnya sudah jadi tinggal yang huntaranya, supaya lengkap”, pungkas Ma'ruf Amin.


Pada kesempatan kali ini, Ma'ruf Amin juga memberikan bantuan dari Kementerian Sosial untuk para pengungsi. Bantuan yang diberikan antara lain sembako untuk korban bencana erupsi gunung semeru di huntap dan huntara sebanyak 130 paket, bantuan sembako untuk Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) sebanyak 50 paket serta atensi kewirausahaan bagi lansia produktif sebanyak 10 paket.


Berdasarkan data Kementerian PUPR pada Mei 2022, dari rencana target 1951 unit huntap, saat ini sudah terbangun semua hunian.


Adapun huntara yang dibangun oleh 81 NGO, dari rencana target 1951 unit, sudah terbangun 878 unit dengan rincian kategori selesai sebanyak 437 unit, dalam proses penyelesaian sebanyak 441 unit, dan sudah dihuni sebanyak 130 unit.


Kedepan, proses penyelesaian huntara akan dilanjutkan oleh BNPB dan Pemerintah Kabupaten Lumajang.


Terkait kelanjutan penanganan pemulihan sosial ekonomi masyarakat terdampak bencana, pemerintah juga terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dan organisasi filantropi untuk mengisi program-program lanjutan, baik di fase transisi maupun di masa pemulihan.


Pada kesempatan ini, Bupati Lumajang Thoriqul Haq juga menyampaikan, bahwa konsep Smart Village yang direncanakan pada hunian relokasi di Desa Sumbermujur masih perlu untuk dikuatkan dengan pola pemberdayaan masyarakat dan keterlibatan desa.


Itu artinya, kedepan pengelolaan pasar, air, fasilitas umum, kios UMKM, stadion akan diserahkan pengelolaannya kepada masyarakat dan desa. Termasuk juga pemeliharaan kawasan yang perlu dilakukan untuk supaya kawasan ini tetap tertata dengan rapi.


Saat ini, semua hunian utama sejumlah 1951 rumah telah selesai dikerjakan, tinggal hunian tambahan atau huntara (hunian sementara) yang di bangun oleh NGO, LSM dan Organisasi Masyarakat yang difungsikan sebagai dapur belakang rumah masih terus dipercepat pekerjaannya.


Sekaligus untuk melengkapi sarana penunjang lain guna menambah kemudahan bagi para penghuni, misalnya, penguatan jaringan telekomunikasi, cctv dan penerangan jalan umum.


“Pembangunan berikutnya adalah, pembangunan masjid, pasar, sekolah, madrasah, tempat pengelolaan sampah, stadion olah raga, balai RW dan sarana fasilitas umum lain yang juga harus ada”, ungkap Thoriq. (Her)

×
Berita Terbaru Update