![]() |
Aktivitas Penambangan Pasir di Lumajang |
Lumajang – Pendapatan pajak pada semester pertama, bulan Januari sampai bulan Juni, hanya mencapai sekitar 3,4 milyar. Dengan fakta kondisi tersebut, saat itu Pemkab Lumajang harus berupaya keras untuk mendongkrak pendapatan pasir. Salah satu cara yang dianggap paling efektif adalah mendirikan portal di beberapa titik di mulut tambang.
Berikutnya, pada bulan Juni, mulai ada kenaikan. Dan, bulan Juli realisasinya bisa mencapai 1 miliar. Padahal, bulan sebelumnya pendapatan pasir selalu kurang dari 1 miliar. Namun, sejak bulan Juli hingga November, realisasi itu terus meroket. Bahkan dalam sebulan minimal bisa 1,2 miliar masuk kas daerah.
“Alhamdulillah jebol. Karena sudah tembus dari pendapatan tahun kemarin. Apalagi saat ini kan sebetulnya masih suasana corona. Tetapi, kami berhasil membuktikan dapat meningkatkan target tersebut. Naik sekitar 3 miliar dari tahun 2020”, ungkap Catur Prayogi, Kabid Penagihan Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) Kabupaten Lumajang.
Meskipun kenaikannya lumayan signifikan, perolehan pajak tersebut belum mengejar target pajak minerba yang sudah disepakati eksekutif dan legislatif sebesar 25 miliar. Pencapaian tahun ini memang melebihi tahun kemarin. Namun, perolehan 10,1 miliar (per 23-12-2021) masih jauh dari target yang telah ditetapkan.
Pada bulan Desember, realisasi pajak pasir cenderung menurun. Sebab, pada awal bulan ini Gunung Semeru erupsi. Kondisi itu membuat para penambang menghentikan aktivitasnya. “Ada sekitar tujuh penambang yang terdampak bencana ini, tapi sebagian tetap bayar”, jelasnya.
Catur menambahkan, realisasi pajak pasir bakal terus bertambah. Sebab, ada beberapa penambang yang belum melunasi hingga akhir tahun. Kemungkinan besar bakal bertambah sekitar seratus juta. “Ini teman-teman masih gerilya di lapangan. Kami akan terus ingatkan mereka sampai akhir tahun untuk pembayaran pajaknya”, tambahnya.
Beberapa sektor target pajak memang ada penurunan dan kenaikan. Namun, naik turunnya nominal tersebut tidak mengubah target PAD pada tahun ini, meskipun melewati pembahasan perubahan anggaran kabupaten (PAK). “Tetap target kami sebesar 90,4 miliar”, pungkasnya. (Her)