 |
| TPT yang sudah retak |
Pasuruan - Pembangun Tembok Penahan Tanah (TPT) di Rawa Sekaran Kabupaten Lamongan diduga asal-asalan. Milik Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jawa Timur, UPT Wilayah Sungai (WS) Bengawan Solo Bojonegoro.
Pasalnya, proyek dengan anggaran hampir 5 Milyar tersebut rehabilitasnya banyak kejanggalan, tidak sesuai SOP yang berlaku, dimana awal penggarapan proyek tidak di pasang papan proyek dan para pekerja tidak menggunakan APD.
Selain itu, penggunaan material yang digunakan dalam fondasi ialah dicampur dengan batu kapur yang notabenenya jauh dari standar. Dimana fungsi pondasi merupakan penyangga keseluruhan.
Melihat hal itu, Ketua DPD LSM Penjara Indonesia, Zainul abidin meminta agar pihak Dinas SDA Jatim untuk membangun ulang dengan bahan material yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Proyek tersebut dikerjakan oleh PT. Panca Orion Sakti dan penggarapannya hamburadul, jauh dari kata setandart. Dengan anggaran milliaran rupiah sangat merugikan Negara", kata Zainul beberapa waktu lalu.
Permintaan yang dilayangkan lewar surat, hingga saat ini tidak ada tanggapan dari pihak Dinas maupun pihak PT.
Informasi yang didapat, dalam waktu beberapa bulan pembangunan tersebut sudah mengalami retak. Saat dikonfirmasi via whatsapp pihak PT. Panca Orion Sakti tidak ada respon.
Sehingga, PotretMedia berupaya mengkonfirmasi via surat kepada pihak Dinas SDA Jatim, UPT WS Bengawan Solo Bojonegoro dan PT. Panca Orio Sakti. Rabu (9/3/2022).
Namun hingga berita ini ditayangkan masih belum mendapatkan keterangan yang jelas dari pihak terkait. (Red/Muh)
