-->
×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan utama destop

Iklan Utama

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sabdaaji : Komunitas Penjaga dan Pelestari Warisan Budaya Jawa di Lumajang

Sabtu, 05 Februari 2022 | 08:42 WIB Last Updated 2022-02-05T01:45:33Z
Acara Tasyakuran hari jadi Sasana Budaya Jawi (Sabdaaji) Lumajang yang ke 21.


Lumajang – Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “buddhayah”, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budhi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.


Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang dibuat oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni dan sebagainya, yang kesemuanya itu ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.


Pada zaman global ini, budaya lain mudah sekali masuk mempengaruhi budaya setiap bangsa, termasuk pada budaya Jawa. Sudah semestinya budaya Jawa bersikap selektif untuk menerima budaya lain agar tidak kehilangan jati diri.


Seiring dengan gelombang keterbukaan yang sangat luas di segala bidang, berpotensi memicu terjadinya krisis kebudayaan yang dari waktu ke waktu kian tergerus. Tentunya harus ada terobosan dan upaya dalam menangkal krisis ini, selain Pemerintah, peran dan keikutsertaan Sabdaaji (Sasana Budaya Jawi) sangatlah penting sebagai sebuah komunitas yang berhikmat pada upaya menjaga dan melestarikan warisan budaya Jawa.


Pada tanggal 4 Februari 2001 Sabdaaji didirikan, tahun ini di usianya yang ke 21, komunitas ini terus berkembang dan eksis dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya Jawa di Kabupaten Lumajang.


Peringatan 21 tahun berdirinya perkumpulan ini dilaksanakan pada hari Jumat Legi malam Sabtu Pahing di sekretariatnya di Jalan Batanghari Lumajang yang dihadiri pengurus dan anggotanya, nampak beberapa pemuda pemudi juga hadir dalam gelaran kegiatan tersebut. Suasana gayeng, guyub dan rukun khas masyarakat Jawa begitu terasa di setiap sesi acaranya.


Dalam sambutannya, Ketua Sabdaaji Sarwo Darmono menyampaikan tentang perjalanan panjang komunitas yang dipimpinnya dalam berhikmat pada upaya menjaga dan melestarikan warisan budaya Jawa. “Suka dan duka selama ini sudah kita lalui bersama, mari kita pelihara semangat kebersamaan ini”, ungkapnya.


Ia juga menyampaikan keprihatinannya, bahwa di masa pandemi Covid-19 yang terjadi sampai dengan saat ini, berbagai gelar budaya masyarakat sementara waktu tidak bisa dilaksanakan, “kita harus sabar, tawakal, dan ikhlas untuk menghadapinya. Manusia itu tidak bisa mengatur alam, manusia adalah bagian dari alam yang hanya bisa memayu hayuning alam”, tuturnya.


Juga hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lumajang, Paiman yang juga sebagai penasehat Sabdaaji. Ia juga berkesempatan menyampaikan sambutan. “Saya bangga bisa menjadi bagian dari keluarga besar Sabdaaji, di usia yang ke 21 ini, diharapkan manfaat dan keberadaan komunitas Sabdaaji semakin bisa dirasakan masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman, generasi muda harus dilibatkan dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya Jawa di Kabupaten Lumajang”, tuturnya.


Di akhir sambutannya, Paiman menyampaikan, “masyarakat yang maju, hebat dan bermartabat adalah masyarakat yang berbudaya”, tandasnya.


Kehangatan budaya Jawa kian terasa ketika senandung karawitan berlangsung, disusul sesaat kemudian terdengar lantunan kata demi kata yang indah terangkai dalam kegiatan Macapat bersama.


Rangkaian acara syukuran hari jadi Sabdaaji ke 21 ini ditutup dengan gelaran wayang kulit cerita pendek. (Her)

×
Berita Terbaru Update