Jembatan bolong di Dusun Siti Inggil, Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang. |
Lumajang - Sejumlah program pembangunan di Kabupaten Lumajang yang sudah direncanakan pada tahun 2021 banyak yang tertunda. Pemerintah Kabupaten Lumajang fokus pada penanganan bencana. Baik penanganan Covid-19 maupun erupsi Gunung Semeru. Salah satunya yang tertunda adalah penanganan kerusakan jembatan di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono.
Sebuah Jembatan yang berada di Dusun Siti Inggil Desa Kebonagung Kecamatan Sukodono yang sudah rusak sejak bulan Juli tahun 2021 lalu. Namun, lambatnya penanganan menyebabkan kerusakan semakin parah. Sebenarnya kerusakan tersebut sudah dilaporkan, namun belum ada perbaikan hingga saat ini.
“Inginnya cepat diperbaiki agar kami tidak was-was saat melintas. Apalagi rusaknya semakin besar, jadi kendaraan roda empat harus memutar hingga dua kilometer dan melalui jalan desa. Karena melintasi jalan desa, banyak jalan yang mulai rusak. Karena dilintasi truk-truk bermuatan seperti pasir maupun kayu”, ungkap Solikin, warga setempat.
Kepala Desa Kebonagung, Suhanto mengungkapkan, sebenarnya kerusakan jembatan itu awalnya sangat kecil. Dan pihaknya sudah memasang rambu atau tanda di titik kerusakan. Akan tetapi, kendaraan roda empat atau lebih tetap nekat melintas. Sehingga, sempat terjadi salah satu armada truk bermuatan pasir terperosok yang menambah besar kerusakan jembatan.
“Sudah kami pasang tanda, tapi masih aja melintas. Ya, akhirnya kerusakannya semakin besar. Jadi, kami pasang tanda yang lebih besar dan luas lagi. Akhirnya, hanya kendaraan roda dua yang bisa melintas”, jelasnya.
Ia-pun menjelaskan, Pemerintah Desa Kebonagung sudah beberapa kali melayangkan surat kepada Pemerintah Kabupaten. Namun, hingga kini belum ada kejelasan tindak lanjutnya. Pihaknya berharap kerusakan jembatan tersebut dapat segera diperbaiki. Pasalnya, jembatan itu merupakan akses tercepat masyarakat menuju atau dari pusat desa.
Sementara itu, Subowo Plt Kasi Pemeliharaan dan Bangunan Penunjang Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU TR) Lumajang, menyampaikan kepada awak media, bahwa perbaikan tersebut sudah masuk dalam perencanaan. Namun, dia belum bisa memastikan kapan pengerjaannya. Sebab, pihaknya kini masih fokus pada penanganan infrastruktur 40 ruas jalan melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). (Her)