-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan utama destop

Iklan Utama

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Di Penghujung Ramadhan 1443 H, Gunung Semeru Kembali Memuntahkan Awan Panas Guguran

Minggu, 01 Mei 2022 | 18:05 WIB Last Updated 2022-07-20T11:19:21Z
Gunung Semeru saat memuntahkan awan panas guguran (APG)

Lumajang – Di hari akhir Ramadhan 1443 H, Gunung Semeru kembali memuntahkan awan panas guguran sejauh 3,5 kilometer, Minggu (01-05-2022).


"Informasi yang kami terima bahwa terjadi awan panas guguran pada 1 Mei 2022 pukul 06.30 WIB, sehingga informasi tersebut kami sebar luaskan kepada warga lereng Semeru", ujar Joko Sambang Kepala Bidang Kedaruratan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang kepada awak media.


Awan panas guguran itu tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 300 detik. Jarak luncurnya 3,5 kilometer dari puncak ke arah Besuk Kobokan dan Besuk Lengkong.


"BPBD terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru melalui laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang," ungkapnya.


Sementara berdasarkan laporan tertulis petugas PPGA Semeru Yuda Prinardita terkait aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) dan tertinggi di Pulau Jawa tersebut pada periode 1 Mei 2022 pukul 00.00 hingga 06.00 WIB tercatat secara visual gunung api terlihat jelas.


Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100-200 meter di atas puncak kawah. Aktivitas kegempaan terekam bahwa Gunung Semeru mengalami erupsi atau letusan sebanyak 10 kali, embusan sebanyak 15 kali, tremor harmonik sebanyak satu kali, dan tektonik jauh sebanyak satu kali.


Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau level 3. Masyarakat dihimbau untuk mematuhi beberapa rekomendasi yakni tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).


Dan di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Sebab, berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.


Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.


Masyarakat juga diminta untuk tetap mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (Her)

×
Berita Terbaru Update