-->
×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan utama destop

Iklan Utama

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Rekomendasi Pakar IKA ITS Untuk Pembangunan Kembali Jembatan Gladak Perak Lumajang

Rabu, 15 Desember 2021 | 16:04 WIB Last Updated 2022-07-20T11:21:04Z
Foto: Jembatan Gladak Perak yang ambruk tersapu lahar 

Lumajang - Erupsi Gunung Semeru telah membuat ambruk Jembatan Gladak Perak yang terletak di atas Sungai Besuk Sat, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Dewan Pakar Kompartemen Kebencanaan IKA ITS memiliki sejumlah rekomendasi sebelum dilakukan pembangunan kembali jembatan tersebut.


Salah satu yang harus diprioritaskan yakni normalisasi sungai dan pengerukan arus. Hal ini agar tidak terjadi aliran liar dan banjir susulan.

Sebelumnya, Tim Recovery Sungai dan Infrastruktur (RSI) Kompartemen Kebencanaan IKA ITS (KK IKA ITS) telah meninjau langsung ke lokasi erupsi, tepatnya di kawasan jembatan.

 

Kegiatan ini dipimpin Dr. Techn. Umboro Lasminto, ST. MSc, didampingi M. Haris Miftakhul fajar ST, M.Eng dan Ginanjar Yoni Wardoyo, ST. MT. CEIA serta dibantu beberapa relawan mahasiswa.

Diketahui, Jembatan Gladak Perak yang menghubungkan Kabupaten Lumajang – Kabupaten Malang membentang dengan panjang 130 meter di atas sungai, tepatnya di dua sisi tebing sungai sedalam kurang lebih 200 meter. Akibat erupsi Semeru, Sungai Besuk Sat kini tertumpuk material vulkanik sehingga alirannya tertutup.

 

"Penanganan saat ini fokus pada pembuatan jembatan baru. Tapi ada aspek pekerjaan lain yang segera harus dilakukan yaitu pembukaan aliran besuk tersebut sehingga aliran bisa normal", papar Umbara kepada awak media, Rabu (15-12-2021).

Umbara memaparkan debit normal di Sungai Besuk Sat tak lebih dari 1 meter, jika melebihi itu maka statusnya dalam kondisi siaga. Selain itu, adanya fenomena La Nina yang diprakirakan terjadi hingga Februari berpotensi menyebabkan curah hujan tinggi.

"Dikhawatirkan terjadi aliran dari atas, dalam debit tinggi. Apabila kondisi sungai masih tertutup material, air dalam debit besar dan membawa material sisa erupsi tidak bisa normal mengalir ke jalur aliran Besuk Sat, ini akan ada potensi banjir mengarah ke tempat lain dan dikhawatirkan ke pemukiman di Sumberwuluh Kecamatan Candipuro", ungkapnya.

Melihat fakta ini, ketiga Dewan Pakar Kompartemen Kebencanaan IKA ITS mengeluarkan dua rekomendasi berdasarkan pengamatan singkat. Pertama, terkait potensi banjir saat hujan dengan intensitas tinggi.

 

Umbara menambahkan sebagian lahan yang dulunya bukan merupakan sungai sudah tertutup lahar. Terlebih pada hujan kemarin, telah terjadi alur baru yang tidak mengarah pada sungai yang lama. Hal ini cukup berbahaya karena aliran ini tidak mengarah ke sungai lain atau menjadi aliran yang liar.

"Untuk itu, perlu dilakukan normalisasi atau pengerukan sedapat mungkin aliran itu kembali pada sungai yang lama, sehingga aliran itu terarah dan mengalir di penampang sungai, tidak menimbulkan banjir atau luapan", sarannya.

Lalu kedua, mengenai Jembatan Gladak Perak, Umbara menyebut penyebab runtuhnya jembatan akibat konstruksi jembatan yang tidak kuat melawan terjangan lahar. Jika dibangun jembatan baru, seharusnya memiliki elevasi atau ketinggian yang lebih tinggi dari jembatan lama agar tidak terjadi terjangan lahar.

"Jadi untuk seberapa tingginya nanti akan kita lakukan analisa lebih detail lagi", tandas Umbara. (Her)
×
Berita Terbaru Update